Apakah Perilaku Bullying Berdampak pada Kesehatan Mental Korban?

Abstrak

Artikel ini membahas tentang Perilaku Bullying. Bullying merupakan situasi dimana seseorang yang kuat menekan, memojokan, melecehkan, menyakiti, seseorang yang lemah dengan sengaja dan berulang-ulang. Bullying adalah penggunaan kekuasaan untuk menyakiti seseorang atau sekelompok orang baik secara verbal, fisik, maupun psikologis sehingga korban merasa tertekan, trauma, dan tak berdaya. Pelaku bullying disebut dengan istilah bully. Seorang bully tidak mengenal jenis kelamin, apakah pelaku bully itu laki-laki atau Perempuan dan tidak mengenal usia. Dan bullying sering terjadi di sekolah dan kebanyakan pelaku bullying dari kalangan remaja. Bentuk perilaku bullying di kalangan remaja terdiri atas perilaku bullying non-fisik atau verbal dan perilaku bullying fisik atau non-verbal. Bentuk Perilaku bullying secara fisik atau nonverbal yaitu melakukan kekerasan contohnya menginjak, menampar serta melempar dengan barang. Sedangkan perilaku bullying secara nonfisik atau verbal merupakan tindakan yang dilakukan dengan perkataan seperti mengucilkan, menghina, menjuluki, memaki, mempermalukan di depan umum, menuduh, menyoraki, memfitnah dan meneriaki.  Pelaku bully memiliki karakteristik yang khas yaitu orang yang lebih tua, lebih besar, lebih kuat, lebih mahir secara verbal, lebih tinggi dalam status sosial dan berasal dari ras yang berbeda. Bullying bukanlah merupakan suatu tindakan yang kebetulan terjadi, melainkan dipengaruhi oleh berbagai factor. Faktor yang mempengaruhi seseorang melakukan perilaku bullying adalah faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor karakteristik internal individu. Namun demikian, Perilaku bullying harus dicegah sedini mungkin karena membawa dampak yang cukup luas bagi Kesehatan mental korban bully. Adapun masalah yang lebih mungkin diderita anak yang menjadi korban bully antara lain munculnya masalah mental seperti rasa cemas yang berlebihan, selalu merasa takut, tertekan, depresi, masalah tidur, yang mungkin akan terbawa hingga ke masa dewasa. Keluhan Kesehatan fisik, seperti sakit kepala, sakit perut dan ketengangan otot, rasa tidak aman saat berada di lingkungan sekolah, dan penurunan semangat belajar dan prestasi belajar.